Protista
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
?Protista
|
Fila
|
Masih banyak lagi; Klasifikasi ada bermacam-macam |
Wikispecies
mempunyai informasi mengenai
|
Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau fungus. Mereka pernah dikelompokkan ke dalam
satu kerajaan bernama
Protista, namun sekarang tidak dipertahankan lagi.[1] Penggunaannya
masih digunakan untuk kepentingan kajian ekologi dan morfologi bagi semua organisme eukariotik bersel tunggal yang hidup secara
mandiri atau, jika membentuk koloni, bersama-sama namun tidak menunjukkan
diferensiasi menjadi jaringan yang
berbeda-beda.[2]. Dari sudut
pandang taksonomi, pengelompokan ini ditinggalkan karena bersifat parafiletik. Organisme dalam Protista tidak
memiliki kesamaan, kecuali pengelompokan yang mudah[3]—baik yang bersel satu atau bersel banyak tanpa memiliki jaringan. Protista
hidup di hampir semua lingkungan yang mengandung air. Banyak protista, seperti algae, adalah fotosintetik dan produsen primer vital dalam
ekosistem, khususnya di laut sebagai bagian dari plankton. Protista lain, seperti Kinetoplastid dan Apicomplexa, adalah
penyakit berbahaya bagi manusia, seperti malaria dan tripanosomiasis.
Daftar isi
- 1 Sejarah Klasifikasi Protista
- 2 Klasifikasi tradisional
- 2.1 Protozoa, protista yang menyerupai hewan
- 2.2 Algae, protista yang menyerupai tumbuhan
- 2.3 Protista yang menyerupai jamur
- 3 Klasifikasi modern
- 4 Metabolisme, reproduksi, dan peranan protista
- 5 Protistologi
- 6 Pemanfaatan
- 7 Referensi
- 8 Bacaan lebih lanjut
Sejarah Klasifikasi Protista
- Tahun 1830an, Protista pertama kali diusulkan untuk dipisah dari makhluk hidup lain, oleh pakar biologi Jerman, Georg A. Goldfuss yang memperkenalkan istilah Protozoa yang meliputi Ciliata dan Coral.[4]
- Tahun 1845, penganut Goldfuss mengembangkannya agar meliputi semua hewan bersel satu seperti Foraminifera dan Amuba.
- Awal 1860an, istilah Protoctista sebagai kategori klasifikasi pertama kali diusulkan oleh John Hogg, yang menganggap protista harus juga meliputi apa yang dia sebut dengan hewan dan tumbuhan primitif bersel satu. Dia mendefinisikan Protoctista sebagai kingdom keempat setelah tumbuhan, hewan, dan mineral.[4]
- Kemudian kingdom mineral dibuang oleh Ernst Haeckel, tersisa tumbuhan, hewan, dan protista.[5]
- Tahun 1938, Herbert Copeland menghidupkan lagi klasifikasi Hogg. Menurutnya, "Protoctista" secara harfiah berarti "makhluk hidup pertama". Dia menyanggah istilah Haeckel protista karena meliputi mikroba tak berinti sel seperti Bakteri, sementara istilah protoctista tidak meliputinya. Sebaliknya, protoctista meliputi eukaryota berinti sel seperti diatom, alga hijau dan fungi.[6]
- Perombakan besar oleh Copeland ini kemudian menjadi dasar dari klasifikasi Whittaker yang hanya membagi Protoctista menjadi Protista dan Fungi.[7] Kingdom Protista ini kemudian berfungsi sebagai pembeda antara prokaryota yang dimasukkan kingdom Monera, dan mikroorganisma eukaryotik yang dimasukkan Protista definisi Whittaker.[8]
- Sistem lima kingdom bertahan hingga ditemukannya filogenetik molekular di akhir abad ke-20, karena ternyata protists dan monera tidak ada hubungannya (bukan kelompok monofiletik).
- Tahun 2004, Cavalier-Smith menetapkan Sistem enam kingdom berdasarkan molekuler, ultrastruktur, dan palaeontological.
Klasifikasi tradisional
Protista
pertama kali diusulkan oleh Ernst Haeckel. Secara
tradisional, protista digolongkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan
kesamaannya dengan kerajaan yang lebih tinggi yaitu meliputi Protozoa yang menyerupai hewan bersel satu, Protophyta yang menyerupai tumbuhan (mayoritas algae bersel satu), serta jamur lendir dan jamur air yang menyerupai jamur.
Dulu, bakteri juga dianggap sebagai protista dalam
sistem tiga kerajaan (Animalia, Plantae termasuk jamur, dan Protista). Namun
kemudian bakteri dipisah dari protista setelah diketahui bahwa ia adalah
prokariotik.
Protozoa, protista yang menyerupai hewan
Protozoa hampir
semuanya protista bersel satu, mampu bergerak yang makan dengan cara
fagositosis, walaupun ada beberapa pengecualian. Mereka biasanya berukuran
0,01-0,5 mm sehingga secara umum terlalu kecil untuk dapat dilihat tanpa
bantuan mikroskop. Protoza dapat ditemukan di mana-mana, seperti lingkungan
berair dan tanah, umumnya mampu bertahan pada periode kering sebagai kista (cyst?)
atau spora, dan termasuk beberapa parasit penting. Berdasarkan pergerakannya,
protozoa dikelompokkan menjadi:
- Flagellata yang bergerak dengan flagella(rambut cambuk). Contoh: Trypanosoma, Trichomonas
- Rhizopoda yang bergerak dengan pseudopodia (kaki semu/kaki akar) yaitu yang berarti setiap kali ia akan bergerak harus membentuk kaki semu sebelum dapat bergerak dan pembentukan kaki ini dinamakan fase gel. Contoh: Amoeba
- Cilliata yang bergerak dengan silia (rambut getar). Contoh: Paramaecium
- Sporozoa yang tidak memiliki alat; beberapa mampu membentuk spora. Contoh: Plasmodium sp
Algae, protista yang menyerupai tumbuhan
Algae mencakup
semua organisme bersel tunggal maupun banyak yang memiliki kloroplas. Termasuk di dalamnya adalah
kelompok-kelompok berikut.
- Alga hijau, yang memiliki relasi dengan tumbuhan yang lebih tinggi (Embryophyta). Contoh: Ulva
- Alga merah, mencakup banyak alga laut. Contoh: Porphyra
- Heterokontophyta, meliputi ganggang coklat, diatom, dan lainnya. Contoh: Macrocystis.
Alga hijau dan
merah, bersama dengan kelompok kecil yang disebut Glaucophyta, sekarang
diketahui memiliki hubungan evolusi yang dekat dengan tumbuhan darat
berdasarkan bukti-bukti morfologi, fisiologi, dan molekuler, sehingga
lebih tepat masuk dalam kelompok Archaeplastida, bersama-sama dengan tumbuhan biasa.
Protista yang menyerupai jamur
Beragam
organisme dengan organisasi tingkat protista awalnya dianggap sama dengan
jamur, sebab mereka memproduksi sporangia. Ini meliputi chytrid, jamur lendir, jamur air, dan Labyrinthulomycetes. Chytrid
sekarang diketahui memiliki hubungan dengan Fungi dan biasanya diklasifikasikan dengan
mereka. Sementara yang lain sekarang ditempatkan bersama dengan heterokontofita
lainnya (yang memiliki selulosa, bukan dinding chitin) atau Amoebozoa (yang tidak memiliki dinding sel).
Memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
- Memiliki sel berflagela pada suatu waktu dalam siklus hidupnya
- Khusus pada jamur air, memiliki dinding sel yang tersusun oleh zat selulosa, sedangkan jamur tersususn oleh zat kitin
- Membentuk spora diploid dan hasil meiosis berupa gamet. Pada jamur air mengasilkan zoospora.
- Fagositik
Klasifikasi modern
Saat ini
istilah protist dipakai untuk mengacu pada eukariota bersel satu baik sel
independen atau kalaupun berkoloni tidak menunjukkan diferensiasi dalam
jaringan.[2] Istilah protozoa
dipakai untuk spesies heterotrofik dari protista
yang tidak membentuk filamen. Istilah ini tidak dipakai lagi di klasifikasi
modern. Klasifikasi modern berupaya menyajikan kelompok monofili berdasarkan ultrastruktur, biokimia, dan genetika. Karena protista adalah parafili sistem seperti itu seringkali memecah atau meninggalkan
kingdom tersebut, ketimbang memperlakukan kelompok protista sebagai eukaryota.
Beberapa kelompok utama dari protista, yang mungkin diklasifikasikan sebagai
fila, disajikan di kotak sebelah kanan.[9] Banyak yang
menganggapnya sebagai monofili, meskipun masih belum meyakinkan. Misalnya, Excavata mungkin tidak monofili dan Chromalveolate mungkin monofili jika haptophyta dan cryptomonad dimasukkan.[10]
Metabolisme, reproduksi, dan peranan protista
Flagelata makan
menggunakan penyaring, yaitu dengan melewatkan air melalui flagelanya. Protista
lain bisa menelan bakteri dan mencernanya secara internal, dengan memanjangkan dinding selnya di sekitar
makanannya, untuk membentuk sebuah vakuola makanan. Makanan ini
lalu masuk ke dalam sel melalui endositosis (biasanya fagositosis; kadang-kadang
pinositosis).
Sebagian
protista berkembang biak secara seksual (konjugasi),
sementara lainnya secara aseksual (fisi biner). Plasmodium falciparum, memiliki siklus hidup biologis super kompleks
yang meliputi berbagai macam makhluk hidup, sebagian bereproduksi seksual,
sebagian lain aseksual.[11] Namun, masih belum jelas seberapa
seringnya reproduksi seksual menyebabkan pertukaran genetika antar strain yang
berbeda dari Plasmodium dan sebagian besar protista parasit adalah clonal
line yang jarang melakukan pertukaran gen dengan strain lain.[12]
Beberapa
protista adalah patogen terhadap hewan dan tumbuhan. Plasmodium falciparum menyebabkan malaria pada manusia dan Phytophthora infestans menyebabkan hawar daun pada kentang.
Pemahaman lebih mendalam tentang protista akan membuat penyakit ini bisa
diobati secara efisien.
Peneliti dari Agricultural
Research Service memanfaatkan protista sebagai patogen untuk mengendalikan
populasi semut api merah (Solenopsis invicta) di Argentina. Dengan
bantuan protista penghasil spora seperti Kneallhazia solenopsae populasi
semut api merah bisa berkurang 53-100%.[13] Para peneliti berhasil menginjeksikan
protista itu ke lalat sebagai perantara untuk membunuh semut api merah, tanpa
membahayakan lalat itu.[14]
Protistologi
Protistologi
adalah disiplin ilmiah yang mempelajari Protista. Juga, terdapat sebuah jurnal
bernama Protistology. protista dapat menyebabkan penyakit rabies Anjing
Herder memiliki banyak protista di dalam tubuhnya.
Pemanfaatan
Bagian ini membutuhkan pengembangan
|
Jenis Protista
yang menguntungkan adalah jenis ganggang (Alga merah, Cyanophyta, dan lainnya)
yang dapat dimanfaatkan untuk bahan kosmetik serta dapat dikonsumsi.
Jenis Protista
yang merugikan adalah jenis sporozoa (contoh: plasmodium) yang dapat
menyebabkan penyakit, seperti malaria.
Protista Mirip Tumbuhan (Alga)
Yang termasuk dalam kelompok
protista mirip tumbuhan adalah ganggang (alga).
1. Ciri-ciri Alga
- merupakan organisme Eukariotik
- ada yang uniseluler (bentuk benang/pita) dan ada yang multiseluler (bentuk lembaran).
- Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof. Selain klorofil, alga juga memiliki pigmen lain, seperti fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin (warna coklat), xantofil (warna kuning) dan karotena (warna keemasan).
- Tubuh alga/ganggang tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Tubuhnya berupa thalus, sehingga dimasukkan ke dalam golongan thalophyta.
- Reproduksi secara aseksual (dengan fragmentasi, pembelahan, pembentukan spora) maupun seksual (dengan oogami dan isogami). oogami terjadi jika antara sel betina dan sel kelamin jantan mempunyai ukuran yang sama dan sulit dibedakan. Oogami terjadi jika antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda dan mudah dibedakan. Dari peleburan dua sel kelamin tersebut, akan terjadi pembuahan yang menghasilkan zigot. Zigot akan terus berkembang menjadi individu baru
- Habitat di perairan (tawar – laut), tempat lembab. Ada yang menempel pada batuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan sebagai (epifitik), dan menempel pada tubuh hewan (epizoik).
2. Klasifikasi Alga
Klasifikasi Protista mirip tumbuhan
berdasarkan piqmen warna, meliputi :
a. Euglenophyta
Euglenophyta
merupakan kelompok protista yang
unik karena dia memiliki sifat mirip tumbuhan dan hewan. Dianggap mirip
tumbuhan karena memiliki klorofil a dan b, juga ditemukan karotin sehingga dia
akan berfotosintesis. Euglenophyta dianggap mirip hewan karena dapat bergerak
aktif dengan pertolongan satu atau beberapa bulu cambuk (flagela) yang keluar
dari selnya. Karena mempunyai alat gerak, dia dapat hidup di perairan, misalnya
air tawar dan air tergenang.
Contoh : Euglena viridis
b. Phyrrophyta (Alga Api)
Sering
disebut Dinoflagellata karena memiliki 2 flagel. bersifat uniseluler, memiliki
piqmen berupa klorofil a dan c. Memiliki dinding sel berupa selulosa dan ada
juga yang tidak memiliki dinding sel. Disebut ganggang Api, karena mampu
memancarkan cahaya (bioluminesens) pada kondisi gelap. Hidup di air laut dan
ada yang di air tawar
Contoh : Noctiluca sp, Ceratium
sp, Gonyaulax sp, Perridium sp
c. Chlorophyta
(Alga Hijau)
Ada
yang uniseluler (soliter – koloni) dan multiseluler. Tubuhnya mengandung
klorofil (klorofil a dan b), dan piqmen warna lain (karoten, xantofil). Hidup
melayang-layang di air tawar atau air laut sebagai fitoplankton. Memiliki
dinding sel yang tersusun atas selulosa dan lignin. Bentuk tubuh (benang,
lembaran, dan berkoloni). Ada yang bersimbiosis (mutualisme) dengan fungi
membentuk lichenes (lumut kerak).
Reproduksi
secara aseksual (dengan pembelahan biner untuk yang bersel satu dan
fragmentasi untuk yang berbentuk benang, pembentukan zoospora), dan secara
seksual dengan konjugasi. Konjugasi adalah perpaduan gamet yang membentuk
zigospora.
Contoh :
1) Chlorococcum
sp
Struktur
tubuhnya uniseluler, tidak memiliki alat gerak, hidup di air tawar, secara
vegetatif berkembang biak dengan membentuk zoospora. Dan setiap zoospora
memiliki sepasang flagella atau berflagel dua
2) Chlorella
sp
Ganggang
uniseluler berbentuk seperti bola, kloroplasnya menyerupai mangkuk. Memiliki
pyrenoid yang mengandung protein tinggi (Protein Sel Tunggal/PST). Habitat
Chlorella di air tawar, laut maupun di tempat-tempat yang basah. Reproduksi
secara vegetatif dengan membelah.
3) Spirogyra
sp
Habitatnya
di air tawar, ukuran kloroplasnya besar menyerupai pita yang
melingkar-lingkar di dalam sel. Kloroplasnya mengandung banyak pyrenoid untuk
menyimpan hasil berupa fotosintesis amilum.
Reproduksi
vegetatif dengan fragmentasi, sedang secara seksual dengan cara konjugasi yang
berlangsung sebagai berikut : Dua sel filamen yang berbeda jenis (+ dan –)
berdekatan, kemudian filamen tersebut membuat tonjolan yang akhirnya
bergabung membentuk sebuah saluran/pembuluh yang menghubungkan plasma selnya.
Selanjutnya plasma sel berjenis + mengalir menuju plasma – dengan demikian
terjadilah penyatuan plasma (plasmogami), yang kemudian diikuti oleh
penggabungan inti sel (kariogami). Penyatuan ini menghasilkan zigospora yang
diploid. Zigospora bermeiosis menghasilkan empat sel baru yang haploid. Keempat
sel ini biasanya satu sel tumbuh menjadi filamen Spirogyra yang baru.
4) Ulva
sp
Habitat
Ulva di air laut, air payau, menempel pada kayu atau batu-batu karang sepanjang
pantai.. memiliki bentuk thalus (berupa lembaran).
5) Chlamydomonas
sp
Memiliki
bentuk bulat telur, berflagel dua di ujung depan, kloroplas berbentuk seperti
mangkuk atau pita, terdapat stigma (bintik mata)
d. Chrysophyta (Alga cokelat-keemasan)
Ada
yang uniseluler dan ada yang multiseluler, dan banyak yang berflagel. Memiliki
piqmen warna yang dominan adalah karotin, fukosantin (coklat kuning) dan
piqmen warna lain klorofil a dan b. Sebagian besar kelompok ini adalah
Diatom. Diatom mempunyai bentuk kotak dan memiliki dinding sel. Sel
tersusun atas dua belahan, yaitu : wadah (hipoteka) dan tutup (epiteka).
Dinding sel mengandung zat kersik, sehingga sering disebut ganggang kersik atau
tanah diatom. Manfaat : untuk bahan penggosok, bahan isolasi, bahan dasar
kosmetik, dan penyekat dinamit, penyaring kolam renang
Contoh : Diatom, Navicula,
Cyclotella, dan Pinnularia
e. Phaeophyta (Alga
Coklat)
Tubuhnya
menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, bersifat multiseluler, memiliki piqmen
berupa xantofil, fukosantin, klorofil a dan c, habitat di dasar laut,
reproduksi secara metagenesis (pergantian keturunan antara vegetatif dan
generatif). Vegetatif dengan cara fragmentasi, zoospora. Sedangkan
generatif dengan cara oogami (peleburan antar ovum dan
spermatozoid).
Contoh :
- Laminaria sp, penghasil asam alginat (untuk produksi tekstil, kosmetik dan makanan)
- Sargassum sp,
- Fucus sp,
- Turbinaria sp,
- Macrocystis sp
f. Rodhophyta (Alga
Merah)
Bersifat
multiseluler, memiliki piqmen fikobilin yang terdiri dari fikoreitrin (merah)
dan fikosianin (biru), klorofil. habitat di dasar laut, seperti rumput sehingga
sering disebut dengan rumput laut (sea weed). Reproduksi
secara Vegetatif dengan pembentukan spora, dan secara generatif
dengan peleburan antar ovum dan spermatozoid. Sering dimanfaatkan untuk
bahan makanan (agar-agar) dan kosmetika.
Contoh : Euchema spinosum, Glacilaria
sp, Gelidium sp, Gigartina mammilosa, Erytrophylum sp,
Macrocladia sp
Protista
mirip hewan atau yang biasa disebut protozoa
organisme bersel satu yang berukuran mikroskopis. Cara perkembangbiakan
protista mirip hewan( protozoa) dapat terjadi secara seksual maupun aseksual.
Secara aseksual yanitu dengan membelah diri atau membentuk spora, sedangkan
secara seksual yaitu dengan melakukan konjugasi. Konjugasi ini merupakan proses
menempelnya dua sel untuk mengadakan pertukaran inti sel. Protista mirip hewan
(protozoa) dapat dijumpai di berbagai tempat, yaitu di parit, sawah, sungai,
bendungan, atau air laut, bahkan ada yang hidup dalam tubuh makhluk hidup
lainnya sebagai parasit. Dalam Klasifikasimakhluk
Hidup, protozoa di kelompokkan berdasarkan alat geraknya, yaitu Rhizopoda(kaki
semu), Ciliata(bulu getar), Flagellata(bulu cambuk), sporozoa(tidak
mempunyai alat gerak khusus). Tentunya sobat semua ingin mengetahui lebih jelas
tentang kelompok protozoa ini, langsung aja ya.
|
Protista
Mirip Hewan
|
1.Filum Rhizopoda
Organisme yang paling terkenal dalam filum ini adalah Amoeba. Maka akan lebih
mudah jika kita menguraikan ciri filum ini dari ciri amoeba itu sendiri. Amoeba
merupakan rhizopoda yang bergerak dengan kaki semu (pseudopodium), organisme
ini tidak memiliki bentuk tetap karena selalu berubah-ubah. Amoeba ada yang
hidup di alam, namun ada juga yang hidup sebagai parasit.
Amoeba bergerak dan menangkap makananya dengan kaki semu. Kaki semu itu
dijulurkan menuju makanan, diikuti oleh oleh isi sel sehingga tubuhnya bergerak
ke makanan itu. Makanannya berupa bakteri
atau bahan Organik lainnya. Makanan yang diperoleh akan masuk ke vakuola
makanan untuk dicerna. Lalu Vakuola ini beredar ke seluruh sel sambil membawa
makanan yang diolahnya. Sesudah diolah, sari-sari makanan masuk ke dalam
sitoplasma dan sisa-sisa makanan berbentuk padat kemudian menepi dan kemudian
keluar dari sel melalui membran plasma.Organisme ini berkembangbiak secara
aseksual , yaitu dengan membelah diri.
Intinya: Rhizopoda
merupakan organisme bersel satu, bergerak dan menangkap makanannya dengan kaki
semu( pseudopodium). Organisme ini berkembangbiak dengan membelah diri secara
langsung (pembelahan biner).
2.Filum Ciliata
Contoh dari filum ini adalah paramecium yang disebut sebagai hewan sandal,
karena bentuknya yang menyerupai tapak sandal.organisme ini bergerak di air
dengan menggunakan silia (bulu getar). Di permukaan membran sel yang melekuk
terdapt mulut sel. Air masuk ke mulut selnya karena getaran silia. Biasanya
organisme ini memakan bakteri atau mikroorganisme lainnya yang hidup di dalam
air. Setelah makanan masuk melalui mulut dan melewati kerongkongan sel, makan
itu kemudian menuju vakuola makanan. Sama seperti Rhizopoda, vakuola makanan beredar
sambil mencerna makanan. Sari-sari makanan masuk ke dalam sitoplasma. Sisa
makanan yang berwujud cairan dikeluarkan melalu vakuola berdenyut yang
berjumlah dua buah, masing-masing terletak di ujung sel, sedangkan sisa makanan
yang berwujud padat dikeluarkan oleh vakuola makanan yang menepi menuju ke
permukaan membran sel. Selanjutnya vakuola makanan pecah, dan sisa-sisa makanan
tadi ikut keluar.
Paramecium berkembangbiak baik secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan
vegetatif adalah dengan jalan membelah diri, sedangkan secara seksual dilakukan
dengan konjugasi.
Intinya:Ciliata
merupakan organisme bersel satu ayng bergerak dengan bulu getar (silia). Ada
ciliata yang hidup bebas, ada juga yang bersifat parasit. Ciliata
berkembangbiak secara aseksual dengan membelah diri, da secara seksual dengan
konjugasi.
3.Filum Flagellata
Flagellata adalah organisme protista yang bergerak dengan menggunakan flagela(
bulu cambuk). Contoh organisme dari filum ini adalah trypanosoma. Makhluk ini
hidup secara parasit di dalam darah manusia dan vertebrata lainnya. Trypanosoma
berkembangbiak dengan membelah diri.
4.Filum Sporozoa
Organisme yang paling terkenal dalam filum ini adalah Plasmodium yang hidup
parasit pada tubuh manusia dan menyebabkan penyakit malaria. Makanannya adalah
sel darah merah (eritrosit). Inang perantaranya adalah nyamuk anopheles.
Plasmodium berkembang secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan
vegetatif terjadi dengan membentuk spora. Sedangkan perkembangbiakkan nya
secara seksual/generatif adalah dengan membentuk gameet. Sel gamet jantan
disebut mikrogametosis, sel betina disebut makrogametosis. Peleburan dilakukan
dalam tubuh nyamuk anopheles. Jika nyamuk ini menggigit manusia, maka
plasmodium yang terdapat dalam air liur dapat menginfeksi tubuh manusia.
Itulah
penjelasan pada postingan kali ini mengenai Protista Mirip Hewan, semoga dapat
bermanfaat bagi sobat semua. Jelas masih terdapat banyak kekurangan dalam
artikel saya ini, oleh karena itu saya mohon kritik, saran, ataupun segala
curahan hati sobat dalam kotak komentar. Terimakasih telah berkunjung di softilmu.blogspot.com
(blog pengetahuan serba sederhana).
Protista
(Yunani, protos = pertama) merupakan organisme eukariot pertama atau
paling sederhana. Sebagai organisme eukariotik, Protista memiliki membran inti
sel. Kajian evolusi menyatakan bahwa Protista merupakan organisme eukariotik
yang paling awal (tertua). Acritarch (Yunani, akritos =
membingungkan, arch = asal-usul) secara umum mengacu pada struktur
organik yang belum diperhitungkan untuk diklasifikasikan. Fosil tertua
acritarch diduga sebagai fosil Protista yang hidup pada zaman Prakambrium, berumur
sekitar 2,1 miliar tahun. Fosil tersebut mengandung kulit sista (kulit
pelindung) yang mirip dengan kulit sista yang dibentuk Protista saat ini.
Terdapat
sekitar 600.000 spesies Protista yang sudah diketahui. Sebagian besar
uniseluler, tetapi ada pula yang berkoloni dan multiseluler. Protista memiliki
keanekaragaman metabolisme. Ada Protista yang aerobik dan memiliki mitokondria
sebagai alat respirasinya, namun ada pula yang anaerobik. Ada Protista yang
fotoautotrof karena memiliki kloroplas, namun ada pula yang hidup secara
heterotrof dengan cara menyerap molekul organik atau memakan organisme lainnya.
Sebagian
besar Protista memiliki alat gerak berupa flagela (bulu cambuk) atau silia
(rambut getar) sehingga dapat bergerak (motil), namun ada pula yang tidak
memiliki alat gerak. Protista mudah ditemukan karena hidup di berbagai habitat
yang mengandung air. Ada Protista yang hidup bebas di tanah, sampah, tumpukan
dedaunan, air tawar, air laut, endapan lumpur, pasir, maupun di batu. Namun,
ada pula yang hidup bersimbiosis di dalam tubuh organisme lain secara parasit
atau mutualisme. Protista merupakan organisme penyusun plankton (Yunani,
planktos = mengembara), yaitu organisme mikroskopis yang mengapung
secara pasif atau berenang secara lemah di permukaan air. Plankton yang
bersifat fotoautotrof disebut fitoplakton, sedangkan yang heterotrof
disebut zooplankton.
Berdasarkan
kemiripan ciri-cirinya dengan organisme lain dan cara memperoleh makanan
sebagai sumber energi, Protista dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan,
yaitu Protista mirip hewan,
Protista
mirip tumbuhan, dan Protista mirip jamur.
- Protista mirip hewan (Protozoa), adalah protista heterotrof yang memperoleh makanan dari organisme lain dengan cara “menelan” atau memasukkan makanan tersebut ke dalam sel tubuhnya (intraseluler). Protozoa meliputi kelompok Mastigophora (Protista berbulu cambuk), Sarcodina (Protista berkaki semu), Ciliophora (Protista bersilia), dan Sporozoa (Protista berspora).
- Protista mirip tumbuhan (alga atau ganggang), adalah protista fotoautotrof yang dapat membuat makanannya sendiri dengan cara fotosintesis. Alga meliputi kelompok Euglenophyta (Euglena), Chrysophyta (alga keemasan), Pyrrophyta (alga api), Chlorophyta (alga hijau), Phaeophyta (alga cokelat), dan Rhodophyta (alga merah).
- Protista mirip jamur (jamur Protista), adalah protista heterotrof yang memperoleh makanan dari organisme lain dengan cara menguraikan atau menelan (fagositosis) makanan. Jamur Protista meliputi kelompok jamur lendir dan jamur air (Oomycota). Jamur lendir terbagi menjadi jamur lendir plasmodial (Myxomycota) dan jamur lendir seluler (Acrasiomycota).
Ciri-ciri
protista:
- Eukariotik
- Uniseluler dan beberapa multiseluler (tapi selnya belum terspesialisasi)
- Mirip tumbuhan, hewan, jamur
- Heterotrof dan autotrof
- Habitat: umumnya di air (melayang-layang, melekat di dasar laut,sungai) dan darat
- Reproduksi aseksual (membelah diri, tunas) dan seksual (konjugasi)
Kingdom
Protista dibagi menjadi beberapa filum:
- Mastigophora/Flagellata (berbulu cambuk)
- Sarcodina/Rhizopoda (berkaki semu)
- Ciliata (ber rambut getar)
- Sporozoa (berspora)
- Euglenophyta
- Chrysophyta (alga keemasan)
- Pyrrophyta (alga api)
- Chlorophyta (alga hijau)
- Phaeophyta (alga cokelat)
- Rhodophyta (alga merah)
- Jamur lendir
- Jamur air (Oomycota)
Berdasarkan cara memperoleh makanan, Protista dibagi menjadi
3:
- Protista autotrof : memiliki klorofil mampu membuat makanan sendiri. Mis: Alga, meliputi filum Euglenophyta, Chrysophyta, Pyrrophyta, Phaeophyta.
- Protista heterotrof : menelan makanan melalui membran sel/mulut sel (fagositosis). Mis: Protozoa, meliputi filum Flagellata, Sarcodina, Ciliata, Sporozoa.
- Protista yang mencerna makanan di luar sel (ekstraseluler) dan menyerap hasilnya berupa sari makanan. Mis: jamur lendir dan jamur air.
Protozoa: Protista menyerupai hewan. Ciri-cirinya:
- Mendapat makanan dengan cara memangsa (heterotrof)
- Kosmopolit (organisme yang dapat hidup dan berkembang di banyak tempat)
- Uniseluler (bersel tunggal)
- Reproduksi: membelah diri dan konjugasi
Klasifikasi Protozoa berdasarkan alat gerak:
- Flagellata: Protozoa yang bergerak menggunakan flagela (cambuk). Cth: Trypanosoma.
- Rhizopoda: Protozoa yang bergerak menggunakan pseudopoda (kaki semu). Cth: Amoeba.
- Ciliata: Protozoa yang bergerak menggunakan cilia (rambut getar). Cth: Paramaecium.
- Sporozoa: tidak memiliki alat gerak, berkembang biak dengan spora (alat reproduksi yang dapat tumbuh menjadi individu baru). Contoh: Plasmodium.
Mastigophora/Flagellata: bergerak dengan flagela, Protozoa
paling primitif.
Ciri
cirinya:
- Bergerak dengan Flagel
- Bentuk: tetap(lonjong, bulat)
- Memiliki bintik mata (membedakan gelap terang)
- Hidup: di perairan dan pada tubuh manusia, hewan
- Bersifat autotrof dan heterotrof, parasit
Struktur
tubuhnya:
- Memiliki flagel untuk bergerak dan menangkap makanan
- Ada yang memiliki klorofil untuk berfotosintesis danheterotrof
- Bagian dalam: inti, vakuola makanan dan kontraktil, bintik mata, pirenoid, klorofil, reservoir.
Flagellata
parasit: Trypanosoma dan Trichomonas. Banyak spesies Trypanosoma, misalnya
T.gambiense dan T.rhodesiense yang hidup parasit dalam darah manusia dan
menyebabkan penyakit tidur. Penyakit tidur banyak terdapat di Afrika,
ditularkan oleh lalat Tse tse yaitu Glossina palpalis. Ketika lalat mengigit,
air liur yang mengandung Trypanosoma dikeluarkan untuk mencegah pembekuan
darah, masuk dan terbawa dalam darah manusia. Diawali pusing, muntah,
hepatitis, dan kematian.
Beberapa
contoh penyakit lainnya:
T.cruzi:
penyakit chagas (menyerang hati manusia) di Amerika
T.evansi:
penyakit sura (menyerang hati) pada hewan
T.brucei:
penyakit nagana (menyerang hati) pada sapi dan kerbau, manusia. Diawali demam,
pembesaran hati dan limpa, keracunan sumsum tulang
T.vaginalis:
penyakit keputihan pada alat kelamin wanita dan uretra pria
T.foetus:
parasit pada vagina sapi
Leismania
donovani: penyakit kala azar: demam hitam, hati membesar, penurunan berat badan
Giarda
lambdia: diare
Contoh
Flagellata: Trichomonas, Volvox, Leismania, Trichonympha, Euglena
Rhizopoda: alat geraknya berupa kaki semu. Rhizopoda yang
terkenal: Amoeba
Ciri ciri
Rhizopoda:
- Bergerak dengan pseudopoda (kaki semu) dari sol ke gel (cairan sel konsentrasi tinggi rendah)
- Tidak memiliki bentuk tetap(polimorf)
- Hidup di darat dan di perairan
- Respirasi secara difusi
- Heterotrof Fagotrof (memakan organisme lain untuk memperoleh energi)
- Reproduksi: aseksual dengan membelah diri dan bertunas, seksual dengan konjugasi
- Dapat membentuk kista
- Tubuh terdiri dari plasma, vakuola kontraktil, vakuola makanan, inti sel
Struktur
tubuh Rhizopoda:
- Membran sel (pelindung inti, keluar masuknya zat makanan dan zat ekskresi, pertukaran gas, alat gerak yaitu dengan membentuk pseudopoda, menangkap rangsang kimia dari luar tubuh)
- Ektoplasma : disebut gel
- Endoplasma (lebih encer dari ektoplasma ) : disebut sol
- Organel sel(inti, vakuola makanan: untuk mencerna makanan, v.kontraktil: bulatan yang bergerak gerak menangkap dan mengedarkan makanan)
Contoh
Rhizopoda:
- Entamoeba (amoeba yang di dalam tubuh MH parasit)
- Entamoeba histolyticamenyebabkan diare, kistanya menumpuk bertahun tahun, menyerang hati
- E. coli(di usus besar)
- E. gingivalis (di sela sela gigi, menyebabkan radang gusi. Rajin menyikat gigi)
- Ektoamoeba (amoeba yang di luar tubuh MH heterotrof sapropfit)
- Amoeba proteus (dalam tanah)
- Radiolaria(membuat keramik, bahan peledak, porselen, tanah kersik mengandung silika)
- Foraminifera(di laut, sebagai petunjuk adanya minyak bumi)
- Arcela
- Diflugia
Cara bergerak, menangkap, dan mencerna makanan
Pada
permukaan sel Amoeba terbentuk Pseudopoda yang menjulur ke luar akibat tekanan
endoplasma. Jika ada makanan, Amoeba akan menjulurkan Pseudopodanya dan
bergerak ke arah tersebut. Pseudopoda kemudian mengelilingi makanan itu dan
dibawa masuk ke dalam tubuhnya melalui permukaan membran plasma. Permukaan
membran plasma mengelilingi makanan bersatu membentuk rongga makanan yang
disebut vakuola makanan. Vakuola makanan beredar dalam sitoplasma, mencerna
makanan yang ada di dalamnya. Sari sari makanan dimasukkan dalam sitoplasma,
sisa makanan berupa padatan tetap di dalam vakuola yang kemudian menepi dan
‘pecah’ untuk mengeluarkan sisa makanan tersebut.
Amoeba
mengeluarkan sisa makanan berupa cairan dengan vakuola berdenyut (contractil
vacuole) yakni vakuola yang senantiasa mengembang dan mengempis untuk memompa
sisa makanan berupa cairan ke luar sel melalui membran sel.
Reproduksi Amoeba
Amoeba
berkembang biak dengan cara pembelahan biner (pembelahan yang tidak melalui
tahap tahap pembelahan mitosis). Mula mula inti sel Amoeba membelah menjadi dua
yang diikuti pembelahan sitoplasma. Di antara kedua nukleus yang terbentuk
terjadi pelekukan membran plasma ke arah dalam sehingga menggenting, kemudian
terputus. Amoeba kemudian terpisah menjadi dua sel anak.
Pada kondisi
tidak menguntungkan, misalnya jika makanan dan air habis, Amoeba dapat
beradaptasi mempertahankan hidupnya dengan membentuk kista. Mula mula tubuh
Amoeba inaktif, bentuknya menjadi bulat, memran plasma menebal untuk melindungi
diri dari kondisi luar yang jelek. Dalam bentuk ini Amoeba tidak bergerak dan
tidak menangkap mangsa. Bentuk ini disebut kista.
Peranan Rhizopoda:
- Sebagai penyusun zooplankton yang penting dalam ekosistem
- Sebagai dekomposer
- Sebagai penunjuk adanya minyak bumi (Foraminifera)
- Sebagai pembentuk tanah kersik untuk industri keramik, bahan peledak (Radiolaria)
- Penyebab penyakit perut dan gangguan mulut.
Ciliata: bergerak dengan silia (rambut getar), jika silia
bergetar, sel dapat meluncur di atas air
Ciri
Karakteristik:
- Bergerak dengan bulu getar
- Bentuknya tetap: lonjong, bulat, terompet/lonceng
- Hidup di perairan, bersifat heterotroffagotrof
- Reproduksi dengan :konjugasi dan pembelahan biner
- Tubuh terdiri dari inti mikro, inti makro, v.makanan, v.kontraktil, cilia, reservoir/gullet (tempat masuk makanan)
Struktur
tubuh terdiri dari:
- 2 inti: inti makro(koordinasi sel) dan inti mikro(reproduksi:pembelahan)
- 2 vakuola: v. makanan dan v. kontraktil
- Ektoplasma dilengkapi bulu getar
- Endoplasma
Ciliata ada
yang hidup bebas, ada yang hidup parasit. Contoh yang hidup bebas: Paramecium
caudatum; parasit: Nyctoterus ovalis (dalam usus kecoa, bentuk tubuh oval,
mirip Paramecium). Paramecium caudatum disebut hewan sendal karena bentuk
selnya menyerupai telapak kaki.
Cara Paramecium bergerak, menangkap, mengedarkan,
mengeluarkan makanan
Paramaecium
menggetarkan silianya sehingga ia bergerak seperti perahu yang didayung. Pada
bagian ujung yang melekuk terdapat sitostom (mulut sel) untuk memasukkan
makanan ke dalam sel. Jika silia di sekitar mulut digetarkan, terjadi aliran
air keluar masuk mulut sel. Bersama aliran air tersebut terbawa makanan,
bakteri, sisa bahan organik/hewan uniseluler lain. Makanan tersebut kemudian
dimasukkan dalam sitofaring, diedarkan ke selutuh tubuh untuk dicerna. Sari
makanan dimasukkan ke dalam sitoplasma, sisa makanan dikeluarkan melalui
membran sel. Sisa makanan berbentuk cair dipompa keluar oleh vakuola
kontaktil/v.berdenyut (Paramaecium memiliki 2 v.kontraktil).
Reproduksi Paramecium
Reproduksi
aseksual: pembelahan biner (2n). Diawali pembelahan mikronukleus,
diikuti pembelahan makronukleus, penggentingan membran plasma, terbentuklah 2
sel anak.
Reproduksi
seksual: konjugasi. 2 sel saling mendekat, saling menempel pada bagian mulut
sel, terbentuk saluran konjugasi, tukar menukar mikronukleus.
Contoh
contoh ciliata lain:
- Stentor: hidup di sawah/air menggenang yang banyak mengandung bahan organik
- Didinium: hidup di perairan yang banyak Protozoa, memangsa Paramecium
- Vorticella: berbentuk lonceng, tangkai memanjang yang melekat pada dasar, silia terdapat di sekeliling mulut sel
- Stylonichia: mirip Paramaecium. Silianya berkelompok disebut sirus, berbentuk spt duri. Hidup di daerah yang mengandung banyak sampah organik.
Sporozoa ciri cirinya:
- Tidak memiliki alat gerak
- Berkembang biak dengan spora
- Bentuknya bulat spt spora
- Semuanya parasit pada hewan dan manusia
- Reproduksi: proliferasi
- Siklus hidupnya pada dua inang
fase seksual(sporogoni) pembentukan spora yang terjadi di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina.
*gametocyt jantan dan betina > zigot > oocyt > ookinet > sporozoit (mirip hewan)
fase aseksual (skizogoni) yang terjadi di dalam tubuh manusia
*sporozoit > kriptozoit > Tropozoit > Merozoit yang nantinya menjadi gametocyt
Contoh Sporozoa:
Toxoplasma: menyebabkan keguguran (menghancurkan janin), menyerang sel sperma
Plasmodium
Tidak ada komentar:
Posting Komentar